Wahai Rasulullah Izinkan Aku Berzina
Wahai Rasulullah Izinkan Aku Berzina
Ketika itu, Rasulullah sedang duduk
diantara para sahabatnya, beliau bak sebuah rembulan yang sedang dikelilingi oleh
bintang-bintang yang berkelap-kelip.
Tiba-tiba datang seorang pemuda dari kalangan kaum muslimin masuk ke majelis
Rasulullah dan para sahabat. Dalam dada anak muda ini, ada sesuatu yang dia
tidak kuasa untuk menyembunyikannya. Maka dia ingin mengutarakannya kepada
seseorang yang mempunyai obat mujarab dan solusi jitu, dan tidak ada yang lebih
baik dari Muhammad bin Abdullah, yang diutus oleh Rabb-nya, sebagai rahmat bagi
semesta alam. Saya pun yakin bahwa anda wahai pembaca yang budiman, sependapat
dengan saya, bahwa tidak ada yang lebih baik dari beliau.
Lalu perkara
apa yang anak muda ini tidak kuasa memendam dan menyembunyikannya, serta dia ingin dapat solusi baginya dari
Rasulullah ?
Anak muda ini berkata kepada Rasulullah, “ wahai
Rasulullah, izinkanlah aku berzina.”
Tidak diragunkan lagi, permintaan ini
bagaikan bom bagi para sahabat. Mana bisa anak muda ini berani meminta izin
melakukan perbuatan durhaka ini, dan kepada siapa dia meminta ?, Rasulullah. Sungguh, itu
adalah sebuah sikap kurang ajar yang paling rendah.
Anak muda ini mendengar suara
pedang-pedang keluar dari sarungnya, pedang-pedang tersebut dihunus oleh para
sahabat untuk mendidiknya.
Akan tetapi, Rasulullah yang diutus
sebagai rahmat bagi alam semesta menahan mereka. Beliau bersabda kepada anak
muda tersebut, “mendekatlah kepadaku. Mendekatlah kepadaku !”
Ketika anak muda itu telah berada didekat Rasulullah, beliau menunjukkan wajah yang cerah
dan ceria, beliau tersenyum kepadanya. Betapa besar kesantunanmu wahai Rasul
pembawa hidayah dan rahmat. Setelah anak muda ini mulai tenang, Rasulullah
bertanya kepadanya, “apakah kamu ridha bila terjadi pada ibumu?” Anak
muda itu menjawab, “tidak.” Rasulullah bersabda, “demikian
juga orang-orang tidak ridha bila perbuatan tersebut terjadi pada ibu-ibu
mereka.” Rasulullah bertanya lagi, “apakah kamu ridha bila
perbuatan tesebut terjadi pada saudara perempuanmu?” Dia menjawab, “tidak”.
Rasulullah bersabda, “demikian juga orang-orang, mereka tidak ridha
bila perbuatan itu terjadi pada saudara-saudara perempuan mereka.” Rasululah
bertanya lagi, “apakah kamu ridha bila itu terjadi pada bibimu?” dia
menjawab, “tidak.” Rasulullah bersabda, “ demikian orang-orang
tidak ridha bila itu terjadi pada bibi-bibi mereka.” (H.R.
ahmad no 22211 dan dishahihkan oleh al-albani).
Allahu Akbar! Sebuah perkataan yang menyentuh perasaan dan logika
sebelum ia menyentuh pendengaran. Perkataan dari seseorang yang Rabb-nya telah
berfirman tentangnya,
(وإنك لعلي خلق عظيم)
“ dan sesunguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang
luhur.” (Al-qalam :4)
Tentang beliau, penyair beliau,
Hassan bin Tsabit berkata ;
Kedua mataku tidak pernah melihat yang lebihh baik darimu
Tidak aada
wwaanita yang melahirkan seseoraang yang lebih bagus dari dirimu
Engkau
diciptaka bersih dari segala cacat
Seolah-olah
engkau tercipta sesuai kehendakmu
Sesudah perbincangan yang sarat dengan
cahaya iman ini, Rasulullah mengusap dada anak ini dan mendoakannya.
Anak muda ini berkata, “ aku pergi, dan tidak ada sesuatu yang paling aku benci daripada zina.
Sumber : shuwar min
iffah, muhammad bi abdurrahman al ajmi
Komentar
Posting Komentar