kisah bunga desa dan penjual kipas angin

 

Muhammad Al-Miski

                Disalah satu wilayah kota Damaskus, terjadilah peristiwa ini yang “pemeran utamanya” Allah beri sebuah karomah yang menjadi kebanggaan bagi dirinya, sebagai balasan atas kebersihan hati dan kesucian jiwanya. Kisahnya sebagai berikut :

                Di Damaskus ada seorang penjual kipas yang miskin, dia biasa menelusuri jalan-jalan kota Damaskus seraya berseru dengan suara lantang “ kipas,kipas”

                Suatu hari dia mendengar suatu suara  memanggilnya.  Anak muda yang bernama Muhammad ini menoleh, ternyata suara itu berasal dari balik pintu sebuah rumah yang tidak jauh dari dirinya. Muhammad mendekat ke arah suara itu, dia mendengar suara wanita yang lembut yang memintanya masuk dan memperlihatkan kipas yang dijualnya.

                Muhammad masuk, dan gadis pemilik suara itu menutup pintu. Muhammad mulai menawarkan kipas-kipasnya kepada gadis tersebut satu persatu, namun gadis tersebut menolak semuanya, mata gadis tersebut tertuju kepada Muhaammad, bukan kepada kipas. Mengetahui hal itu, Muhammad mulai curiga kepada maksud gadis tersebut, maka dia beranjak hendak keluar, tetapi apa daya, ternyata gadis itu telah menutup pintu rumah dan menguncinya. Gadis tersebut memandang Muhammad dengan pandangan nafsu dan berharap, sementara Muhammad ingin keluar, namun gadis tersebut mencegahnya dan mengancamnya, “bila kamu tetap ingin keluar maka aku akan berteriak sekuat tenaga, hinga orang-orang akan datang  dan aku akan berkata  kepada mereka, anak muda ini masuk rumahku, dia hendak menodai kehormatanku’ adan penduduk sekitar pasti akan mempercayaiku.

                Muhammad menarik nafas panjang. Ia sadar bahwa dia telah terjebak dalam sebuah masalah besar. Gadis itu mendekat kepada Muhammad, hingga dia berusaha memeluknya. Muahammad kaget, dia menghindar cepat darinya. Dia menghardik gadis itu dengan keras, dia berkata, “ takutlah kamu kepada Allah. Apa yang kamu lakukan ? gadis itu berulang-ulang mengatakan , “orang-orang mesti mempercayaiku mana kala mereka datang kesini, dan melihatmu ada dirumahku. Lebih baik kamu ikuti saja apa yang aku perintahkan kepadamu.”

                Pemuda ini sadar, bahwa ketegasannya tidak berguna, sia-sia, maka dia mulai mengingatkan si gadis kepada Allah. Muhammad membacakan beberapa ayat kepadanya dengan harapan dia akan sadar dan insaf. Muhammad mebaca firman Allah : 

ووضع الكتاب فتري المجرمين مشفقين مما فيه و يقولون يا ويلتنا مال هذا الكتب لا يغا صغيرة ولا كبيرة إلا أحصها

                “dan diletakkan kitab (catatan amal) , lalu engkau akan melihat orang-orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, kitab apaakah ini,tidak ada yang tertinggal yang kecil dan yan besar, melainkan tercatat semuanya” ( al kahf : 49 )

             Muhammad membacakan kepadanya ayat-ayat lain untuk menyadarkan dan mengingatkannya, namun cara lunak ini bernasip sama dengan cara tegas sebelumnya, tidak berarti.

                Gadis tersebut berkata “ rumah ini kosong, tidak ada siapaun selain aku dan kamu, tak ada seorang pun yang tahu. Lupakanlah kata-katamu itu. Marilah kita nikmati waktu kita ini...”

                Pemuda ini bingung apa yang harus ia lakukan ? dia hanya anak muda yang takut kepada Allah dan selalu merasa diawasi oleh Allah. Dia takut terhadap adzab dan hukuman-Nya ,  dia tidak ingin berbuat  keji, akan tetapi gadis ini mengajak dan memaksanya.

                Muhammad berfikir keras, dia tidak menemukan jalan keluar dari masalah ini kecuali melalui jalan taktik dan tipu daya. Gadis itu terus mengeluarkan kata-kata manis dan indah, dia berkata, “ sudah lama aku menantimu. Aku sangat mengimpikan situasi yan menyatukan kita berdua. Tetapi mengapa kamu mala menyia-nyiaan kesempaatan ini ?”

                Ketika Muhammad melihat kengototan gadis itu, maka terpaksa dia membuat sebuah siasat, semoga Allah menyelamatkannya dari keburukan dan kebusukan  si  gadis. Muhammad mulai berpura-pura menerima ajakan gadis tersebut, tidak hanya itu, dia menunjukkan wajah bahagia atas ajakannya, akan tetapi awaalnya dia maju mundur, menolak hingga dia yakin terhadap keinginan gadis dan hasratnya. Gadis itu pun serasa terbang karena suka cita mendengar omongan tersebut, dia bergegas menyambar wewangian dan mengoleskannya  ke ,dadanya, aroma harum pun menyebar ke seluruh penjuru ruangan.

                Pemuda ini mengatakan bahwa dia ingin buang hajat dulu. Dia pun masuk kamar kecil dan gadis itu pergi untuk bersolek dan berhias. Dikamar kecil, Muhammad sama sekali tidaak ingin buang hajat, dia masuk hanya ingin mendapatkan waktu memikirkan jalan keluar dari kubangan dosa yang kakinya membawanya kepadanya, sebuah musibah yang hanya Allah semata yang memudahkannya darinya, kemudian siasat cerdik, sekalipun harus dibayar mahal.      

                Muhammad melihat , ternyata tempat buang air ada dibawah kedua kakinya, dia membukanya, baunya yang busuk keluar darinya,dan isinya sangat menjijikan, sebuah pemandangan yang semua orang merasa  jijik terhadapnya.

                Dengan hati yang mantab dan teguh, Muhammad memasukkan kedua tangannya kedalam tempat buang air, mengambil kotoran dan najis yang ada didalamnya, dan melumurkannya ke pakaian dan sekujur tubuhnya, dengan harapan agar  gadis tersebut akan mengusirnya setelah melihat dirinya berlumuran dengan kotoran dan najis.

                Muhammad keluar dari kamar kecil, sementara sang gadis masih sibuk berdandan,dan memakai wewangian menunggu  dengan penuh keriduan dan kemesuman, namun saat kedua matanya melihat pemandangan itu, dia kaget dan tidak percaya dengan apa yan dilihatnya, maka dia berteriak, “dasar gila, dasar gila ! keluar , keluar !”.

                Pembaca yang budiman, apakah enurut anda Muhammad mengharapkan selain itu? Muhammad berbahagia bukan kepalang. Si gadis membuka pintu, Muhammad keluar berlari dengan seekuat tenaga dan sekencang-kencangnya, dia berlari melewati pasar, sementara orang-orang memandangnya. Gadis itu tidak ragu bahwa pemuda itu gila. Tak ada yang mengenalinya. Anak-anak membuntutinya dan melemparinya dengan batu seraya meneriakinya “orang gila! Orang dungu!”

                Muhammad terus berlari hingga dia sampai di rumahnya. Dia menutup pintu rapat-rapat. Dia tidak percaya bisa selamat dari musibah besar yang dia hampir terjerumus ke dalamnya. Dia mulai melepas semua pakaiannya yang terkena najis, masuk kamar mandi dan mandi berkali-kali hingga badanya pun bersih, lalu ia mengoleskan minyak wangi ketubuhnya guna menghilangkan bau busuk  kotoran tersebut.

                Hari-hari berlalu dari kejadian tersebut, sementara setiap kali Muhammad melewati perkumpulan orang-orang, mereka mencium bau harum keluar dari tubuhnya. Bulan-bulan pun berlalu, sementara bau harum pun masih keluar darinya, hingga orang-orang menamakannya Muhammad Al-Miski, yang akhirnya Al-miski mengalahkan julukan aslinya.

                Semoga Allah merahmati anak muda, Muhammad Al-Miski, yang takut kepada azab Allah sehingga menahan diri dari perbuatan keji. Teladannya dalam hal ini adalah Nabi Yusuf  alaihissalam, ikon kesucian dan memelihara kehormatan diri. Semoga Allah menjadikan kita semua seperti keduanya dalam hal memelihara kehormatan diri dan kebersihan hati. Amiin Allahumma amiin.

wassalam 

 

sumber; suwar min iffah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

larangan-larangan dalam berpuasa

Cara Berhijab Yang Baik dan Benar